Pages

Subscribe:

Jumat, 22 Juni 2012

Museum Gula Gondang Baru


 PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru
PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru

Sebagai bukti tentang perkembangan perkebunan tebu dan produksi gula di Indonesia dapat dinikmati dengan mengunjungi Museum Gula, di kota Klaten. Museum ini terletak di bangunan tua bekas di dalam komplek pabrik gula Gondang Baru, Klaten, Jawa Tengah. 

Museum gula ini banya menyimpan benda sejarah yang berkaitan dengan alat produksi pengolahan batang tebu menjadi kristal gula dan perkembangan teknologi didalamnya. Di sini  pengunjung tidak hanya akan mendapat pengetahuan baru tentang sejarah perkebunan tebu dan gula tetapi juga bisa dijadikan altenatif wisata dengan suasana yang berbeda. Selain  wisata  sejarah, khususnya sejarah perkembangan perkebunan tebu dan gula di Indonesia.



PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru

PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru


Koleksi yang dimiliki terdiri dari peralatan tradisional, penanaman tebu, bibit tebu dan peralatan tradisional pemeliharaan tanaman tebu. Selain itu juga ada alat-alat mekanisme atau fabrikasi dari pabrik gula, serta beberapa foto penunjang antara lain: foto pabrik gula lama, foto upacara gilung pertama serta tiruan visualisasi ruang administrasi lama.

PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru  
 PORTAL KLATEN - Museum Gula Gondang Baru 

Selain itu ada mesin-mesin yang digunakan di sebuah pabrik gula (manual-modern) dan alat laboratorium. Terlebih lagi di ruang berikutnya dipamerkan berbagai jenis perangkat kerja seperti mesin ketik, mesin hitung, juga alat hitung manual yang semuanya terlihat antik. Beberapa diantaranya dibuat tahun 1900-an.

Tak kalah menariknya, adalah koleksi yang ada di sebelah kiri bangunan museum. Di sini ada lokomotif kuno yang dibuat Backer dan Rubb Prada Nederland tahun 1889 lalu ada loko buatan Jerman produksi tahun 1901, pedati (semacam gerobak yang digerakkan dengan sapi/kerbau), yang digunakan sebagai pengangkut tebu dari ladang ke pabrik, dan alat transportasi untuk inspeksi di perkebunan.

0 komentar:

Posting Komentar